Bab 2
ANAK BARU
Di
sekolah yang penuh keramaian, siswa – siswa yang bermain basket, ada yang
bebincang – bincang, ada yang jalan bareng teman – teman mereka, aku, mody, dan
alka yang duduk di pelataran sekolah. alka yang asik memakan cemilan, mody yang
berlagak konyol sambil dance di hadapanku. Sementara itu aku yang membaca buku
novel, tetapi aku yang masih kepikiran tentang scrapku yang hilang kemarin.
Alka
yang melihatku yang diam “ Bay kamu
kenapa ? sepertinya ada yang kamu pikirkan !!! “
aku pun berdiri dan menyandarkan lenganku ke tembok sekolah “ scrap aku
hilang … padahal itu scrap berarti banget buat aku “ Alka pun mendatangiku “ sabar Bay kamu
pasti kok akan menemukan scrap kesayanganmu itu “.
“
aku harap begitu “ memasukkan jari ke dalam
kantung celana. “ Bay nggak usah galau begitu… scrap mu itu
pasti akan kembali kok “ katanya dengan ledek tersenyum “ aku pun tersenyum
mendengar ledekan Mody.
Tidak
lama kemudian bell sekolah berbunyi “ kringggg ….. kringgg ….. kringggg ….. “ Alka
dan Mody mengajakku masuk ke kelas “ Bay ayo kita masuk dan jangan terlalu
memikirkan scrapmu “ ajak Alka sambil menarik lenganku. Mody yang berbalik arah
“ Bay Al ayo
masuk …. “.
Semua
siswa berada di kelas mengisi bangku yang kosong. Tetapi bangku yang berada di
hadapanku masih kosong.
Tidak
lama kemudian pak ninu masuk. Dengan gaya biasa yang menggunakan pakaian guru
berwarna coklat memakai kaca mata lebar.
Beberapa
menit kemudian seorang guru masuk ke kelas dengan menggunakan rok pendek
berwarna biru, memakai jas biru, berambut pendek. Tinggi dan berkulit putih.
Dan ia membawa seorang siswa perempuan dengan gaya cukup sederhana, putih,
tidak terlalu tinggi, berambut panjang.
Aku
yang menulis mengangkat kepala tanpa sengaja
melihat dia. Aku, Mody dan alka terkejut, kaget saat melihat perempuan
itu masuk ke kelas kami.
Dia
sekolah di sini “ yaa ampun “ sambil mengusap muka dan menundukkan kepala di
meja.
Alka
yang kegirangan saat mengetahui perempuan itu sekolah yang sama. Pak ninu
mempersilahkan perempuan itu untuk memperkenalkan dirinya “ silahkan
memperkenalkan diri di hadapan teman - teman
Perempuan
itu pun memperkenalkan diri di hadapan teman - teman serta guru. “ hey teman –
teman “ sambil melambaikan tangan “ namaku MIKHA ATMAJA, aku bisa panggil MIKHA
“. Aku pun berpikir * ternyata perempuan itu bernama mikha *.
Pak
ninu mempersilahkan perempuan itu untuk duduk di samping alka, pas dihadapanku.
Alka pun senang “ mikha … aku nggak nyangka ternyata lo sekolah dini “
perempuan itu tersenyum di hadapan Alka.
Argghhhh….
Kenapa semua jadi seperti ini sekelas dengan perempuan nyebelin itu. aku yang
mengangkat tangan dan izin untuk ketoilet “ pak aku izin ketoilet sebentar “
pak ninu pun mengizinkan keluar. Aku yang beranjak dari bangku pergi keluar
dari kelas menuju ke toilet.
Di
toilet aku pun membasu muka, kepala ku mulai terasa sakit, aku memegang kepala
semua yang ku lihat buram “ kenapa sakit di kepala ku kumat lagi …. Arghhhh “
teriak kesakitan. Aku mencari obat penahan rasa sakit. Aku mencari di kantung
celana tetapi tidak ada… sakit itu tidak mau hilang.
Mencari
di saku bajuku… aku pun mengambil, membuka tempat itu lalu meminumnya. Beberpa
menit kemudian rasa sakit itu mulai terasa hilang. Aku pun merapikan rambut
yang berantakan lalu pun keluar dari toilet, dan menuju keruang kelas.
Aku
pun masuk dan menuju ke bangku ke tiga, mody yang melihatku yang sedikit pucat
ia bertnyata “ bay kamu kenapa ? wajah kamu
terlihat pucat “. aku menggelengkan kepala ku dan berkata “ aku
nggak apa – apa, aku baik – baik saja.
Maafkan
aku mody, aku tidak ingin kalian tahu tentang penyakit yang aku alami. Aku
hanya ingin membuat kalian bahagia bersama ku. pikir aku dengan diam… mody yang
kembali tersenyum mellihatku.
Beberapa
menit kemudian bell berbunyi menandakan istirahat. Pelajaran pertama selesai.
Aku, mody, dan alka membereskan meja dan memasukkan buku kedalam tas. Aku dan
mody beranjak dari bangku begitu pun juga dengan alka, alka yang pun mengajak
anak baru yang bernama mikha “ mikha ayoo kita pergi yukkk “ alka yang menarik
tangan anak baru itu.
Sepanjang
pelataran sekolah alka dan mikha anak baru itu berjalan di hadapan aku dan
mody. Mereka berbincang – berbincang tentang masa lalu mereka berdua. “ al kamu
makin tomboy aja “ senyum mikha pada alka. “ kamu
makin cantik aja… kamu pindah dari bandung kok nggak bilang –
bilang aku dulu mik “ maaf gue ingin kasih
surprise ke kamu “ tertawa dengan senyum.
Sesampainya
aku, mody, alka, dan mikha si anak baru
di kantin, lalu mengambil tempat duduk. “ bagaimana kabar juan… mik “
tanya alka dengan serius “ juan … apa kamu
masih care sama dia “ jawab alka dengan terbata – bata “ aaa …. Apaan sich
nggak “.
Aku
pun terdiam di hadapan mereka sambil membaca buku novel kesukaan ku. mody pun
menegurku “ kamu serius banget bacanya… dari tadi kita
ketawa – ketawa kamu diam membaca “ mikha yang melihatku
dengan senyum menyebalkan.
Aku
pun terlihat cuek dan tidak membalas senyum itu. mikha pun kesal melihatku “ kamu
jadi cowo ketengilan amat sich “ aku pun membalas perkataan mikha dengan
berdiri “ apaan sich kamu tuch yang tengilan jadi cewek bawell
banget “ aku pun pergi meninggalkan mereka.
Alka
yang semakin bingung “ kalian itu dari kemarin berantem terus yaa “.
Aku
yang berada di taman sekitar sekolah duduk sambil bermain gitar, aku menekan
senar kedua, keempat dan kelima menunjukkan kunci C, aku yang memetik dengan
pelan – pelan sehingga menciptakan alunan nada yang indah.
Sementara
itu alka, mody, dan mikha makan tanpa bayu di sekitar mereka. Itu hal yang
biasa bagi alka dan mody. Mereka telah selesai makan, mikha yang beranjak dari
tempat duduknya. “ al … mody aku ingin pergi ke
perpustakaan dulu “
Sial
aku tidak bisa konsentrasi maen gara – gara kemarin. Lalu scrap ku juga pakai
hilang segala.
Aku
pun terhenti main gitar… menyimpan gitar itu dan pergi ke perpustakaan untuk
menghilangkan rasa penat yang aku rasa.
Sampai
di perpustakaan aku langsung mencari buku bacaan yang jenaka. Di perpustakaan
aku berjalan sambil membuka satu per satu buku.
Aku
berjalan sambil membaca tanpa sengaja aku menabrak seorang perempuan dan
perempuan itu kaget buku yang aku baca terjatuh begitu juga dengan buku
perempuan itu.
Aku
menengok kerarah dia ternyata dia lagi si anak baru yang nyebelin itu “ kenapa
sich di mana – mana itu ada kamu !!! kamu
lagi … kamu lagi … “ aku
pun menumpahkan kekesalanku di hadapannya. Dan berbalik arah
“
apaan sich !!! kamu tuch …. * sambil mengepalkan kedua
tangan di belakang * resek banget … dasar cowok ketengilan “.
Semua
siswa melihat kearah aku mikha lalu berkata “ di larang ribut “. Suasana tampak
kembali semula menjadi hening. aku mengambil buku yang terjatuh.
Dan
pergi ke tempat duduk untuk kembali membaca. Aku membuka satu persatu buku yang
aku baca.
Mikha
pun kembali mencari buku yang ingin dia baca. Ia tampak ragu – ragu. Ia pun
melihat aku dari arah kejauhan dengan sedikit meringis. Memperhatikanku aku pun
bebalik melihat dia tetapi ia memalingkan kepalanya sambil memegang buku dan
membuka buku tersebut.
Aku
kembali membaca buku dengan serius. Mikha yang kembali memperhatikan setiap
kali aku serius membaca buku. “ itu cowok memang nyebelin sich kalau di lihat –
lihat tapi dia serius banget kalau lagi baca buku “. Selesai aku membaca buku
aku pun pergi. anak baru itu mencariku “ kemana cowok nyebelin itu ? “ sambil
melirih sana sini.
Aku
yang berada di belakangnya berkata “ kamu
mencari aku “ kaget mikha dan berbalik di
hadapanku. “ ahhhh kamu “ dengan wajah merah aku pun melihatnya
dengan tawa “ sejak kapan kamu baca terbalik
begitu “ ia pun melihat buku dan membaliknya “ hahahahaha salah… “ mikha pun
pergi meninggalkan ku.
“
dasar cewek anehh “ kataku sambil tersenyum melihatnya pergi.
Pelataran
sekolah mikha yang berjalan sendirian menuju ke kelas ia bertemu dengan mody “
mikha … kamu dari mana ? dari tadi aku
mencari kamu “ tanya mody “ aku
dari perpustakaan “ jawab mikha sambil menunjuk “. Mody dan mikha pergi,
berjalan bersama menuju sebuah taman dekat sekolah.
Mereka
pun duduk berjauhan mikha duduk di ujung sedangkan mody juga duduk di ujung.
Mody pun bertanya pada mikha “ sejak kapan kamu
kenal sama bayu… setiap kali kalian bertemu pasti diam dan kalau nggak berantem
“.
Mikha
pun menceritakan semua pada mody “ kemarin aku kali pertama bertemu sama cowok
nyebelin seperti dia…. aku awalnya ingin membeli buku tanpa
sengaja aku mendapat kan buku novel yang aku cari
malahan berantem dengan dia, tetapi buku itu malah di berikan ke aku
“.
Mody pun
tertawa saat mendengar cerita dari mikha “ cuman gara – gara buku kalian berantem
… tetapi Bayu itu memang sedikit pendiam, suka baca buku juga dia. Dia juga
punya keinginan menjadi seorang NOVELIS “ mikha pun tersenyum sambil memainkan
jari – jarinya.
“
cowok nyebelin seperti dia punya mimpi menjadi NOVELIS “. Mody pun menceritakan
pada Mikha segala hal tentang Bayu.
Aku
pun melihat dari kejauhan tampaknya perempuan itu si anak baru mulai dekat Mody. Tetapi mengapa perasaan ku begitu canggung. Ada apa denganku, apakah aku
mulai menyukai perempuan itu. perempuan yang aneh dan nyebelin itu. itu tidak
mungkin terjadi
Alka
yang mengagetkan aku “ woii … “ tawa alka sambil melihat Mody yang bersama
dengan mikha “ kamu
suka yaa sama mikha “ aku menjawab dengan terbata – bata “ aaa apaan sich kamu
… mana mungkin aku suka sama cewek nyebelin seperti dia “
aku pun melirih ke arah alka sambil menarik hidungnya, Dan pergi meninggalkan Alka.
Alka
yang tersenyum melihat mody dan mikha, Mody yang melihat Alka dan mengajak
mikha untuk pergi menemui Alka yang sedang berdiri. “ Mikha yukkk kesana “.
Alka yang ngeledek Mody dan Mikha “ dari tadi aku
peratiin dari jauh ada yang dekat nich “ mikha pun tersenyum tertawa “ nggak
kita kan temen yaa nggak Mody “. Mody yang mencari bayu “ anyway Bay kemana …
akhir – akhir ini dia sering hilang entah kemana “. Tanya Mody pada Alka “ tadi
aku ketemu bay berdiri sambil meratiin
kalian berdua, tapi dia pergi lagi “.
Mikha
pun mulai bertanya – tanya pada Alka dan Mody tentang sikap bayu padanya “ teman
kamu itu pendiam yaa … “. Pikir mikha *
sikap bayu mengingatkanku pada seseorang *.
Aku
pun duduk sendiri di bawah pohon sambil memikirkan sesuatu. Aku bingung kenapa
hati terasa gelisah saat melihat perempuan itu bersama dengan sahabatku.
Apa
ku mulai suka sama dia, yaa tuhan apalah arti semua ini. Kenapa cewek nyebelin
berada dalam banyangan aku, sambil mengusap wajah dan sandar di pohon menutup
mata, menghembuskan nafas sejenak.
Aku
pun melihat mikha tampak bahagia berada di dekat Mody. Mereka pun dekat dan
sering berbincang – berbincang bersama.
Aku tahu di dalam hati mody, menyimpan sebuah perasaan yang dalam terhadap
mikha.
Baru
kali ini aku melihat Mody sebahagia itu, aku melihat ketawa, dan di matanya
menyimpan sebuah perasaan.
Aku
pun belum memahami tentang apa yang terjadi dalam diriku, dia membuatku semakin
bingung.
Aku
pun mengambil sebuah diary kecil yang sering aku bawa kemana – mana
Dear
Diary …
Hari
– hari yang aku lewati, Aku tak tahu …
saat kali pertama ku bertemu dengan dirinya …
Di
bawel, galak tapi periang…
Tapi
dia tampak bahagia bersama dengan sahabatku …
Tapi
ku harap perasaan ini tidak membuat semakin bingung …
Aku
tak tahu apa aku menyukainya … tetapi ku harap itu tidak terjadi
Isi
hati yang aku tuangkan dalam sebuah buku diary kesanyanganku. Alka yang datang
tiba – tiba membuatku kaget, seketika aku langsung menyimpan buku diary ke
dalam saku celanaku “ heyy lagi ngapain kamu Bay
“. Jawabku sambil berdiri di hadapan Alka “ hey Al … aku
nggak ngapain – ngapain kok cuman lagi duduk aja, Mody mana tumben dia nggak
bersama kamu “ tanyaku “ Mody lagi bersama mikha …
sepertinya Mody menyukai mikha “ aku pun tertegun saat mengetahui Mody ternyata
menyukai mikha. Alka yang melihat ku terdiam di hadapannya.
“ Bay… Mody sekarang dekat dengan Alka, mereka tampak akrab, apa kamu
nggak cemburu melihat kedekatan mereka?? “. Tanya Alka “ aku
nggak cemburu Al… lagian aku nggak ada perasaan apa – apa pada mikha
“ dalam hati berkata * aku nggak tahu tentang perasaan ini pada mikha *.
Tidak
lama kemudian Mody datang bersama mikha sambil bergandengan tangan di hadapan
aku dan Alka. Alka pun yang melihat mereka bergandengan tangan lalu
menjahilinya dengan batuk jaimnya “ hmmm “ mengempal jari – jarinya di dekat
mulut batuk.
Aku
yang melihat lalu memalingkan kepala ke arah sekitar. Mereka pun tampak salah
tingkah dan melepaskan pegangan tangan itu. Mody yang tersenyum begitu pun juga
dengan Mikha. “ Bay kamu kemana aja sich … hilang mulu “.
Tertawa
aku mendengar perkataan Mody “ hahahahaha Mody aku
nggak kemana – mana “. Aku dan mereka tertawa, aku sesekali
memperhatikan Mikha.