Thursday, June 16, 2016

Lanjutan Kisahnya

Lanjutan kisah dari " MY HEART ABOUT YOU "



Bab 2
ANAK BARU
Di sekolah yang penuh keramaian, siswa – siswa yang bermain basket, ada yang bebincang – bincang, ada yang jalan bareng teman – teman mereka, aku, mody, dan alka yang duduk di pelataran sekolah. alka yang asik memakan cemilan, mody yang berlagak konyol sambil dance di hadapanku. Sementara itu aku yang membaca buku novel, tetapi aku yang masih kepikiran tentang scrapku yang hilang kemarin.
Alka yang melihatku yang diam “ Bay kamu kenapa ? sepertinya ada yang kamu pikirkan !!! “ aku pun berdiri dan menyandarkan lenganku ke tembok sekolah “ scrap aku hilang … padahal itu scrap berarti banget buat aku “ Alka pun mendatangiku “ sabar Bay kamu pasti kok akan menemukan scrap kesayanganmu itu “.
aku harap begitu “ memasukkan jari ke dalam kantung celana. “ Bay nggak usah galau begitu… scrap mu itu pasti akan kembali kok “ katanya dengan ledek tersenyum “ aku pun tersenyum mendengar ledekan Mody.
Tidak lama kemudian bell sekolah berbunyi “ kringggg ….. kringgg ….. kringggg ….. “ Alka dan Mody mengajakku masuk ke kelas “ Bay ayo kita masuk dan jangan terlalu memikirkan scrapmu “ ajak Alka sambil menarik lenganku. Mody yang berbalik arah “ Bay Al ayo masuk …. “.
Semua siswa berada di kelas mengisi bangku yang kosong. Tetapi bangku yang berada di hadapanku masih kosong.
Tidak lama kemudian pak ninu masuk. Dengan gaya biasa yang menggunakan pakaian guru berwarna coklat memakai kaca mata lebar.
Beberapa menit kemudian seorang guru masuk ke kelas dengan menggunakan rok pendek berwarna biru, memakai jas biru, berambut pendek. Tinggi dan berkulit putih. Dan ia membawa seorang siswa perempuan dengan gaya cukup sederhana, putih, tidak terlalu tinggi, berambut panjang.
Aku yang menulis mengangkat kepala tanpa sengaja  melihat dia. Aku, Mody dan alka terkejut, kaget saat melihat perempuan itu masuk ke kelas kami.
Dia sekolah di sini “ yaa ampun “ sambil mengusap muka dan menundukkan kepala di meja.
Alka yang kegirangan saat mengetahui perempuan itu sekolah yang sama. Pak ninu mempersilahkan perempuan itu untuk memperkenalkan dirinya “ silahkan memperkenalkan diri di hadapan teman - teman
Perempuan itu pun memperkenalkan diri di hadapan teman - teman serta guru. “ hey teman – teman “ sambil melambaikan tangan “ namaku MIKHA ATMAJA, aku bisa panggil MIKHA “. Aku pun berpikir * ternyata perempuan itu bernama mikha *.
Pak ninu mempersilahkan perempuan itu untuk duduk di samping alka, pas dihadapanku. Alka pun senang “ mikha … aku nggak nyangka ternyata lo sekolah dini “ perempuan itu tersenyum di hadapan Alka.
Argghhhh…. Kenapa semua jadi seperti ini sekelas dengan perempuan nyebelin itu. aku yang mengangkat tangan dan izin untuk ketoilet “ pak aku izin ketoilet sebentar “ pak ninu pun mengizinkan keluar. Aku yang beranjak dari bangku pergi keluar dari kelas menuju ke toilet.
Di toilet aku pun membasu muka, kepala ku mulai terasa sakit, aku memegang kepala semua yang ku lihat buram “ kenapa sakit di kepala ku kumat lagi …. Arghhhh “ teriak kesakitan. Aku mencari obat penahan rasa sakit. Aku mencari di kantung celana tetapi tidak ada… sakit itu tidak mau hilang.
Mencari di saku bajuku… aku pun mengambil, membuka tempat itu lalu meminumnya. Beberpa menit kemudian rasa sakit itu mulai terasa hilang. Aku pun merapikan rambut yang berantakan lalu pun keluar dari toilet, dan menuju keruang kelas.
Aku pun masuk dan menuju ke bangku ke tiga, mody yang melihatku yang sedikit pucat ia bertnyata “ bay kamu kenapa ? wajah kamu terlihat pucat “. aku menggelengkan kepala ku dan berkata “ aku nggak apa – apa, aku baik – baik saja.
Maafkan aku mody, aku tidak ingin kalian tahu tentang penyakit yang aku alami. Aku hanya ingin membuat kalian bahagia bersama ku. pikir aku dengan diam… mody yang kembali tersenyum mellihatku.
Beberapa menit kemudian bell berbunyi menandakan istirahat. Pelajaran pertama selesai. Aku, mody, dan alka membereskan meja dan memasukkan buku kedalam tas. Aku dan mody beranjak dari bangku begitu pun juga dengan alka, alka yang pun mengajak anak baru yang bernama mikha “ mikha ayoo kita pergi yukkk “ alka yang menarik tangan anak baru itu.
Sepanjang pelataran sekolah alka dan mikha anak baru itu berjalan di hadapan aku dan mody. Mereka berbincang – berbincang tentang masa lalu mereka berdua. “ al kamu makin tomboy aja “ senyum mikha pada alka. “ kamu makin cantik aja… kamu pindah dari bandung kok nggak bilang – bilang aku dulu mik “ maaf gue ingin kasih surprise ke kamu “ tertawa dengan senyum.
Sesampainya aku, mody, alka, dan mikha si anak baru  di kantin, lalu mengambil tempat duduk. “ bagaimana kabar juan… mik “ tanya alka dengan serius “ juan … apa kamu masih care sama dia “ jawab alka dengan terbata – bata “ aaa …. Apaan sich nggak “.
Aku pun terdiam di hadapan mereka sambil membaca buku novel kesukaan ku. mody pun menegurku “ kamu serius banget bacanya… dari tadi kita ketawa – ketawa kamu diam membaca “ mikha yang melihatku dengan senyum menyebalkan.
Aku pun terlihat cuek dan tidak membalas senyum itu. mikha pun kesal melihatku “ kamu jadi cowo ketengilan amat sich “ aku pun membalas perkataan mikha dengan berdiri “ apaan sich kamu tuch yang tengilan jadi cewek bawell banget “ aku pun pergi meninggalkan mereka.
Alka yang semakin bingung “ kalian itu dari kemarin berantem terus yaa “.
Aku yang berada di taman sekitar sekolah duduk sambil bermain gitar, aku menekan senar kedua, keempat dan kelima menunjukkan kunci C, aku yang memetik dengan pelan – pelan sehingga menciptakan alunan nada yang indah.
Sementara itu alka, mody, dan mikha makan tanpa bayu di sekitar mereka. Itu hal yang biasa bagi alka dan mody. Mereka telah selesai makan, mikha yang beranjak dari tempat duduknya. “ al … mody aku ingin pergi ke perpustakaan dulu “
Sial aku tidak bisa konsentrasi maen gara – gara kemarin. Lalu scrap ku juga pakai hilang segala.
Aku pun terhenti main gitar… menyimpan gitar itu dan pergi ke perpustakaan untuk menghilangkan rasa penat yang aku rasa.
Sampai di perpustakaan aku langsung mencari buku bacaan yang jenaka. Di perpustakaan aku berjalan sambil membuka satu per satu buku.
Aku berjalan sambil membaca tanpa sengaja aku menabrak seorang perempuan dan perempuan itu kaget buku yang aku baca terjatuh begitu juga dengan buku perempuan itu.
Aku menengok kerarah dia ternyata dia lagi si anak baru yang nyebelin itu “ kenapa sich di mana – mana itu ada kamu !!! kamu lagi … kamu lagi … “ aku pun menumpahkan kekesalanku di hadapannya. Dan berbalik arah
“ apaan sich !!! kamu tuch …. * sambil mengepalkan kedua tangan di belakang * resek banget … dasar cowok ketengilan “.
Semua siswa melihat kearah aku mikha lalu berkata “ di larang ribut “. Suasana tampak kembali semula menjadi hening. aku mengambil buku yang terjatuh.
Dan pergi ke tempat duduk untuk kembali membaca. Aku membuka satu persatu buku yang aku baca.
Mikha pun kembali mencari buku yang ingin dia baca. Ia tampak ragu – ragu. Ia pun melihat aku dari arah kejauhan dengan sedikit meringis. Memperhatikanku aku pun bebalik melihat dia tetapi ia memalingkan kepalanya sambil memegang buku dan membuka buku tersebut.
Aku kembali membaca buku dengan serius. Mikha yang kembali memperhatikan setiap kali aku serius membaca buku. “ itu cowok memang nyebelin sich kalau di lihat – lihat tapi dia serius banget kalau lagi baca buku “. Selesai aku membaca buku aku pun pergi. anak baru itu mencariku “ kemana cowok nyebelin itu ? “ sambil melirih sana sini.
Aku yang berada di belakangnya berkata “ kamu mencari aku “ kaget mikha dan berbalik di hadapanku. “ ahhhh kamu “ dengan wajah merah aku pun melihatnya dengan tawa “ sejak kapan kamu baca terbalik begitu “ ia pun melihat buku dan membaliknya “ hahahahaha salah… “ mikha pun pergi meninggalkan ku.
“ dasar cewek anehh “ kataku sambil tersenyum melihatnya pergi.
Pelataran sekolah mikha yang berjalan sendirian menuju ke kelas ia bertemu dengan mody “ mikha … kamu dari mana ? dari tadi aku mencari kamu “ tanya mody “ aku dari perpustakaan “ jawab mikha sambil menunjuk “. Mody dan mikha pergi, berjalan bersama menuju sebuah taman dekat sekolah.
Mereka pun duduk berjauhan mikha duduk di ujung sedangkan mody juga duduk di ujung. Mody pun bertanya pada mikha “ sejak kapan kamu kenal sama bayu… setiap kali kalian bertemu pasti diam dan kalau nggak berantem “.
Mikha pun menceritakan semua pada mody “ kemarin aku kali pertama bertemu sama cowok nyebelin seperti dia…. aku awalnya ingin membeli buku tanpa sengaja aku mendapat kan buku novel yang aku cari malahan berantem dengan dia, tetapi buku itu malah di berikan ke aku “.
Mody pun tertawa saat mendengar cerita dari mikha “ cuman gara – gara buku kalian berantem … tetapi Bayu itu memang sedikit pendiam, suka baca buku juga dia. Dia juga punya keinginan menjadi seorang NOVELIS “ mikha pun tersenyum sambil memainkan jari – jarinya.
“ cowok nyebelin seperti dia punya mimpi menjadi NOVELIS “. Mody pun menceritakan pada Mikha segala hal tentang Bayu.
Aku pun melihat dari kejauhan tampaknya perempuan itu si anak baru mulai dekat Mody. Tetapi mengapa perasaan ku begitu canggung. Ada apa denganku, apakah aku mulai menyukai perempuan itu. perempuan yang aneh dan nyebelin itu. itu tidak mungkin terjadi
Alka yang mengagetkan aku “ woii … “ tawa alka sambil melihat Mody yang bersama dengan mikha  kamu suka yaa sama mikha “ aku menjawab dengan terbata – bata “ aaa apaan sich kamu … mana mungkin aku suka sama cewek nyebelin seperti dia “ aku pun melirih ke arah alka sambil menarik hidungnya, Dan pergi meninggalkan Alka.
Alka yang tersenyum melihat mody dan mikha, Mody yang melihat Alka dan mengajak mikha untuk pergi menemui Alka yang sedang berdiri. “ Mikha yukkk kesana “. Alka yang ngeledek Mody dan Mikha “ dari tadi aku peratiin dari jauh ada yang dekat nich “ mikha pun tersenyum tertawa “ nggak kita kan temen yaa nggak Mody “. Mody yang mencari bayu “ anyway Bay kemana … akhir – akhir ini dia sering hilang entah kemana “. Tanya Mody pada Alka “ tadi aku ketemu bay berdiri sambil meratiin kalian berdua, tapi dia pergi lagi “.
Mikha pun mulai bertanya – tanya pada Alka dan Mody tentang sikap bayu padanya “ teman kamu itu pendiam yaa … “. Pikir mikha * sikap bayu mengingatkanku pada seseorang *.
Aku pun duduk sendiri di bawah pohon sambil memikirkan sesuatu. Aku bingung kenapa hati terasa gelisah saat melihat perempuan itu bersama dengan sahabatku.
Apa ku mulai suka sama dia, yaa tuhan apalah arti semua ini. Kenapa cewek nyebelin berada dalam banyangan aku, sambil mengusap wajah dan sandar di pohon menutup mata, menghembuskan nafas sejenak.
Aku pun melihat mikha tampak bahagia berada di dekat Mody. Mereka pun dekat dan sering  berbincang – berbincang bersama. Aku tahu di dalam hati mody, menyimpan sebuah perasaan yang dalam terhadap mikha.
Baru kali ini aku melihat Mody sebahagia itu, aku melihat ketawa, dan di matanya menyimpan sebuah perasaan.
Aku pun belum memahami tentang apa yang terjadi dalam diriku, dia membuatku semakin bingung.
Aku pun mengambil sebuah diary kecil yang sering aku bawa kemana – mana
Dear Diary …
Hari – hari yang aku lewati, Aku tak tahu  … saat kali pertama ku bertemu dengan dirinya …
Di bawel, galak tapi periang…
Tapi dia tampak bahagia bersama dengan sahabatku …
Tapi ku harap perasaan ini tidak membuat semakin bingung …
Aku tak tahu apa aku menyukainya … tetapi ku harap itu tidak terjadi
Isi hati yang aku tuangkan dalam sebuah buku diary kesanyanganku. Alka yang datang tiba – tiba membuatku kaget, seketika aku langsung menyimpan buku diary ke dalam saku celanaku “ heyy lagi ngapain kamu Bay “. Jawabku sambil berdiri di hadapan Alka “ hey Al … aku nggak ngapain – ngapain kok cuman lagi duduk aja, Mody mana tumben dia nggak bersama kamu “ tanyaku “ Mody lagi bersama mikha … sepertinya Mody menyukai mikha “ aku pun tertegun saat mengetahui Mody ternyata menyukai mikha. Alka yang melihat ku terdiam di hadapannya.
“ Bay… Mody sekarang dekat dengan Alka, mereka tampak akrab, apa kamu nggak cemburu melihat kedekatan mereka?? “. Tanya Alka “ aku nggak cemburu Al… lagian aku nggak ada perasaan apa – apa pada mikha “ dalam hati berkata * aku nggak tahu tentang perasaan ini pada mikha *.
Tidak lama kemudian Mody datang bersama mikha sambil bergandengan tangan di hadapan aku dan Alka. Alka pun yang melihat mereka bergandengan tangan lalu menjahilinya dengan batuk jaimnya “ hmmm “ mengempal jari – jarinya di dekat mulut batuk.
Aku yang melihat lalu memalingkan kepala ke arah sekitar. Mereka pun tampak salah tingkah dan melepaskan pegangan tangan itu. Mody yang tersenyum begitu pun juga dengan Mikha. “ Bay kamu kemana aja sich … hilang mulu “.
Tertawa aku mendengar perkataan Mody “ hahahahaha Mody aku nggak kemana – mana “. Aku dan mereka tertawa, aku sesekali memperhatikan Mikha.